[EVENT REPORT #02] NULIS X LIT : Citizen journalism 101



Mengawali weekend pertama di bulan Mei ini dengan join event yang diadakan oleh Literaturia dan Nulis co id. Sebenarnya ini adalah event kedua dari Literaturia yang aku ikuti, event pertama Literaturia yang aku ikuti yakni bulan Desember lalu. Sebenarnya Literaturia ini sudah mengadakan event sebanyak 3 kali, cuma aku nggak sempat mengikuti event yang satunya. Jadi ya baru dua event ini. Tapi tunggu kalian penasaran nggak sebenarnya Literaturia ini apasih? Jadi literaturia ini adalah komunitas yang bergerak di kegiatan literasi, mereka ingin mengkampanyekan bahwa yang namanya dunia literasi itu bukan sesuatu hal yang membosankan dan menjemukan. Literasi bisa dikemas menjadi suatu hal yang fun dan tentunya nggak bikin bosan ya ;)



Literaturia ini dinaungi oleh Surabaya youth. Surabaya youth sendiri merupakan salah satu organisasi non-profit yang bergerak di bidang youth movement pada Kota Surabaya. Nah udah ngerti kan Literaturia itu apa, hal apa yang mau mereka lakukan dan sebarkan kepada anak muda di Surabaya. Sekarang langsung loncat aja ya ke keseruan eventnya!
Event ini diadakan di salah satu cafe di daerah Darmo, yaitu Stilford Cafe. Cafenya sendiri mengusung konsep British makanya disana penuh dengan pernak-pernik yang bertemakan british, bahkan lengkap dengan payphonenya



Acara dimulai pada pukul 10.00 pagi sebelum acara dimulai kita sempat mainin games tentang tangan sambung, yang dimana peserta diwajibkan untuk menggandeng tangan peserta lain yang posisinya berlawanan arah. Setelah games selesai mc membuka acara dengan mengenalkan speaker yang nantinya mengisi acara workshop ini.
Dalam acara ini terdapat 2 speaker yang akan membahas tentang citizen journalism, yang pertama adalah Pak Anton dari head of content baca.co.id dan yang kedua adalah Via Imrar perwakilan dari SBO TV. Pak Anton menjelaskan secara detail apakah yang dimaksud dengan citizen journalism ini dan kaitannya dengan sosial media. Kalo dulu citizen journalism dimaknai ketika kita bekontribusi dengan mengirim sebuah tulisan opini atau berita kepada media cetak yang memiliki pengaruh besar di masyarakat sekarang maknanya semakin meluas. Peran wartawan dalam melaporkan berita digantikan oleh warga dengan menggunakan media sosial.



Dengan menggunakan sarana ini berita yang disebarkan berpotensi viral lebih cepat dibandingkan media elektronik (televisi). Hal ini nggak bisa dipungkiri karena sosial media sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat, coba deh diinget apa hal yang biasanya kita lakukan ketika bangun tidur? Seringnya sih buka hape dulu dan ngecek notifikasi yang masuk kan?
Media sosial juga sekarang telah menjadi sarana klarifikasi yang patut diperhitungkan, karena berita yang tersebar di media sosial lebih cepat tersebar secara meluas. Selain peluang viralnya, pengaruh yang ditimbulkan oleh media sosial juga menjadi salah satu hal yang diperhitungkan lho. Makanya kemarin Pak Anton menyarankan agar kita dapat menggunakan media sosial secara bijak.
Selain itu media sosial merupakan sarana yang tepat untuk belajar self-branding. Caranya gimana? Dengan ngeshare konten-konten yang bermanfaat dan tentunya menggambarkan hal-hal yang kita minati atau sukai. Contohnya nih kalo kita suka sama musik, kita bisa banget ngeshare cover lagu milik kita dan ngasih info-info tambahan mengenai musik yang belum banyak diketahui orang banyak. Siapa tahu kan akun kita nantinya bisa menjaring banyak follower dan akhirnya dilirik oleh produser musik?



Nggak lupa second speaker yaitu Mbak Via Irmar berbagi pengalamannya ketika bekerja di dunia pertelevisian. Menjelaskan tentang perbedaan berita dan informasi, teknik yang dipakai untuk mengambil video peliputan hingga perbedaan cara penulisan naskah di media cetak dan televisi. Beberapa peserta yang datang pun cukup antusias menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan citizen journalism. Seperti benefit apa yang didapatkan oleh pelaku cj dan lain sebagainya.
Tentunya setelah mendengarkan penjelasan dari kedua speaker, para peserta diwajibkan untuk membuat soft news yang terdiri dari 100 kata dalam 5 menit dan di share di sosial media milik masing-masing. Dan hasilnya terdapat 3 orang pemenang yang memenangkan challenge ini, congrats!!



Itu dia keseruan event Literaturia yang aku ikuti kemarin, bagi kamu yang berdomisili di Surabaya dan sekitarnya bisa banget ikutan event ini. Syaratnya, jangan lupa untuk memantau informasi terbaru Literaturia di instagramnya ya :)



Cheers,

Galih Kneyo Asti


*This was originally posted in here, May 2017

No comments:

Powered by Blogger.