Film Lokal

Unsplash.com


Nonton film adalah salah satu kegiatan menyenangkan yang bisa dinikmatin buat semua kalangan menurut saya. Mulai dari tua, muda sampai anak-anak semuanya suka! Makanya kalo lagi musim liburan banyak stasiun televisi yang berlomba menayangkan film anak sampai dewasa. Nonton film juga sering saya jadikan sarana rekreasi yang pas sesuai dengan kantong mahasiswa jika sedang masuk ke musim liburan.

Namun ada yang berbeda di tahun ini, saya yang dulu sayang bila mengeluarkan uang untuk menonton film lokal justru sekarang berperilaku sebaliknya. Ya, saya sudah beberapa kali pergi ke bioskop hanya untuk menonton film lokal. Bagi saya dulu kalo mau nonton film lokal itu mending ditahan dulu, nanti kalo sudah dekat dengan musim liburan pasti akan diputar di televisi. Hahaha

Seingat saya, sudah ada dua film lokal yang saya tonton langsung di bioskop. pertama adalah Critical Eleven dan yang kedua adalah Kartini. Untuk Critical Eleven, lagi-lagi saya bingung harus berkomentar apa untuk akting dari Reza Rahardian. Jempol banget deh, jadi Habibie bisa jadi Ale bisa, jadi bos-bos nyebelin bisa. Apa aja :’) makanya banyak orang yang jadiin dia guyonan buat meranin semua peran karena apa-apa ya cocok!

Sedangkan saya melihat Adinia Wirasti dengan kacamata yang berbeda. Saya terakhir liat dia bermain peran sebagai Karmen, salah satu teman Cinta yang memiliki karakter tomboy dan kaku, tapi kemarin nonton Adinia main sebagai Anya di Critical Eleven jadi langsung jatuh hati. Jujur sih, sempet kaget waktu tahu dia yang meranin Anya, karena bayangan saya soal Anya jauh berbeda dengan sosok Adinia Wirasti. Dan saya gak kecewa liat dia berperan sebagai Anya karena cocok.

Di film Kartini Dian Sastro berperan sebagai tokoh utama di film Kartini, waktu tahu Dian yang meranin saya membatin mungkin film ini bakal meledak di pasaran. Karena selain diperankan oleh Dian banyak bintang besar yang ikutan bermain, salah satunya Reza Rahardian (iya si Reza lagi haha) tapi ternyata animo masyarakat cenderung biasa saja terhadap film ini. Padahal ceritanya bagus lho. Apalagi akting Dian-Ayushita dan Acha juga saling melengkapi

Dari dua film yang sudah saya review dengan singkat di atas, ada garis besar yang bisa ditarik yaitu film lokal di Indonesia sedang mengalami peningkatan kualitas. Saya nggak memungkiri kalau film jaman dulu memang sering diisi dengan cerita yang kurang berbobot, jadi banyak yang enggan buat nonton film lokal. Dengan menonton film lokal kita udah mendukung geliat industri film Indonesia untuk bergerak ke arah yang lebih baik. Nggak mau kan kalo kualitas film negeri mandek di situ-situ aja? 😉


Yuk belajar dukung film lokal!

No comments:

Powered by Blogger.