Oversharing



unsplash.com


Rencananya itu mau belajar buat social media detox gitu, eh tapi ya belum bisa lepas dari yang namanya update-an kdrama, variety show juga. Terutama running man (yang ini super nagih) socmed nowadays has take a main role in my daily activities. Nggak boong deh bisa ngabisin beberapa jam di depan layar hape dengan siklus seperti ini buka line/wa – instagram – twitter – browser – repeat. Parah. Fixed, i was got fomo.

Berhubung nyadar kena fomo begini, aku mau sharing pendapat aku mengenai instagram stories atau lebih sering juga disebut dengan snapgram. Aku sebenernya suka sama fitur ini, karena fitur ini udah lebih dulu dikeluarkan sama snapchat dan secara dadakan (kaya tahu bulat lol) instagram ngerilis juga. Jadi enak sih ga perlu repot-repot buat install snapchat, menuh-menuhin rom juga iya. Apalagi sekarang ig stories dilengkapi sama faslitas filter, lets say a really good bye to snapchat. (Walau kualitas dan pilihannya masih lebih bagus sc ya)

Dan lagi, nggak sekedar bisa berbagi momen lewat stories aja, tapi pihak instagram juga melengkapi lagi dengan fitur live. Hayo, kurang apa? Pertama banyak yang bilang kaya bigo (including me peeps!) tapi ini ternyata guna juga kok buat public figure yang lagi pengen bincang-bincang akrab sama para fansnya tanpa perlu nyiap-nyiapin acara dan keluar duit.

Yang aku perhatiin sekarang ini, penggunaan instagram stories ini makin merambat ke ranah personal. Ya sebut aja, udah lazim deh nemuin screenshoot chatting antar orang ataupun grup, bahkan dengan dosen. Dulu waktu pertama muncul uploadan jenis ini di ig stories, aku liatnya biasa aja. Malah pengen ikutan juga karena lucu (iya emang awalnya banyak yang masukin ss chatting di ig stories karena lucu) tapi makin kesini, makin banyak yang ngeshare. Seringnya sih udah disensor sebagian pembicaraannya, mereka Cuma nunjukin kalimat tertentu pemicu kelucuan percakapan antar mereka ataupun grup.

Dan aku gerah. Ya buat apa coba kamu upload kalo di sensor banyak? Itu yang ngerti jokesnya kan Cuma kamu ya? (Sorry im being salty here) karena aku pernah ngejumpain temen yang nyensor obrolan karena emang pembahasannya personal. Keep it to yourself please. Jangan apa-apa di share, nggak semua orang harus tau momen yang kamu rasakan. Dan hal lain yang jadi concern aku adalah apa temen/ kerabat/ keluarga kamu fine-fine aja kalo obrolannya di share ke sosmed? Itu sebenernya bersifat personal lho.

Itu adalah salah satu contoh hal yang aku sebut sebagai oversharing. Saat ini perlu banget buat belajar hal-hal apa yang boleh untuk dishare, apa yang nggak perlu. Karena kita nggak akan pernah tau apa reaksi yang orang-orang berikan terhadap sesuatu yang kita bagikan. Kalo emang yang kita bagiin bersifat umum sih nggak masalah, tapi kalo personal? Internet itu luas, stranger dimana-mana. Harus lebih bijak makenya. Feel free to share your thoughts through comment column below!

No comments:

Powered by Blogger.