Building Digital Awareness
I want to talk about building awareness to our digital
environment.
Sadar gak sadar masyarakat di Indonesia ini cinta banget
sama hal-hal yang viral, hal-hal terbaru yang ada di dunia maya selalu
diikutin. Mungkin kalau ada penghargaan untuk masyarakat paling up to date itu
Indonesia bakal jadi juaranya.
Bagus gak sih sebenernya tuh? Bagus, bagus banget malah.
Artinya kita peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita kan? Toh semenjak
adanya smartphone orang-orang seolah gak pernah berhenti untuk berkomunikasi
satu sama lainnya. Dari pagi ke pagi lagi masih aja bisa chattingan ke temen
chat tanpa bosen, padahal besoknya masih bisa ketemu. (and it happens to me
too, lol)
Tapi yang sekarang perlu dicermati adalah dengan mudahnya
kita mendapat informasi dari internet kita juga harus lebih cermat untuk
membaca sebuah berita. Bisa memilah antara yang palsu alias hoax dengan yang
asli. Sering dengan mudahnya orang memberi like untuk sesuatu berita yang belum
tentu benar adanya dan malah memicu kontroversi dari berbagai macam pihak.
Intinya malah bikin digital war. Hate speech dengan akun anonim seakan menjadi hal yang
lazim terjadi dalam dunia digital. Kanal sosial media menjadi gak nyaman lagi
untuk digunakan bersosialisasi karena diisi oleh perseteruan sana sini. Dan
berakhir dengan ngedumel dalam hati.
And we are as an active user could help this thing to not
growing bigger than before, How? Build awareness inside ourself.
Selalu inget dalam membaca konten yang kita dapat kita harus
kroscek, benar seperti itu? Atau itu cuma pemancing keributan aja? Unless we
could hold trigerring news to not exist into our circle and spread good news
into others.
No comments: